Di setiap pom bensin sering kita jumpai tulisan “Terima kasih untuk tidak membeli BBM bersubsidi, karena BBM bersubsidi hanya untuk rakyat kecil”. Spanduk dan propaganda itu sengaja ditempatkan di tempat strategis yaitu ketika kendaraan motor atau mobil hendak memasuki area pom bensin. Wacana pembatasan subsidi BBM memang ramai sejak 2010. Akan tetapi belum terlaksana karena menuai reaksi dari berbagai tokoh dan masyarakat. Masyarakat sudah mulai menyadari efek dari pembatasan subsidi BBM.
Namun, pemerintah tak kalah cerdik. Berbagai cara dilakukan agar upaya ini tetap bisa terlaksana. Akhirnya dibuatlah pensuasanaan pembatasan subsdi BBM. Pensuasanaan ini begitu smooth dan tak terasa. Pensuasanaan ini dilakukan dengan cara terus mengulang-ulang alasan dan argumentasi yang dinilai bisa membenarkan kebijakan pembatasan subsidi BBM. Salah satunya dengan memperbanyak propaganda di pom bensin dan daerah-daerah strategis.
Sebagai bagian dari masyarakat, kita harus mewaspadai agenda ini. Pencabutan atau pembatasan subsidi BBM jelas-jelas merugikan rakyat. ini adalah agenda dari liberalisasi sektor migas. Ini jelas terlihat dari pernyataan Menteri ESDM pada tahun 2003, Purnomo Yusgiantoro menyatakan, “Liberalisasi sektor hilir migas membuka kesempatan bagi pemain asing untuk berpartisipasi dalam bisnis eceran migas, namun liberalisasi ini berdampak mendongkrak harga BBM yang disubsidi pemerintah. Sebab kalau harga BBM masih rendah karena disubsidi, pemain asing enggan masuk.” (Kompas,14 Mei 2003)
Ini jelas-jelas membuktikan bahwa pembatasan subsidi BBM agenda liberalisasi. Padahal sebagai umat Islam, kita sudah diberikan aturan yang sempurna oleh Allah tentang pengaturan sumber daya alam. Rasul saw pernah mengatakan: “Kaum Muslim berserikat dalam 3 hal, air, padang rumput dan api.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan al Baihaqi) ini artinya bahwa migas merupakan hak umum yang harus dikelola oleh negara. Negara mengelola hak umum tersebut demi kepentingan rakyat agar rakyat terpenuhi sandang, pangan, papan termasuk menjamin layanan pendidikan dan kesehatan.
Sudah sangat jelas, Islam mengatur pengelolaan sumber daya alam ini. Oleh karena itu apalagi yang kita tunggu? Saatnya kita sama-sama berjuang menerapkan aturan Alloh yang sempurna dengan penegakkan Khilafah. Hanya Khilafah yang bisa menjamin kesejahteraan hidup setiap umat manusia. Tak terbatas muslim, akan tetapi non muslim juga. Saatnya Khilafah memimpin dunia. Allohu akbar!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar